Wednesday, March 21, 2007

Everything about Human Being

Manusia adalah tubuhnya tetapi serentak pula mempunyai tubuhnya. Tubuh manusia merupakan motif untuk ambiguitas, tetapi serentak pula melambangkan kedalaman dan kesempurnaannya.

Tesis ini terdiri dari pernyataan:
1.1 Manusia adalah tubuhnya tetapi serentak pula mempunyai tubuhnya
1.2 Tubuh manusia merupakan motif utama ambiguitas tetapi serentak pula melambangkan kedalaman dan kesempurnaannya.
 Terkait dengan fungsi pokok ketubuhan yakni menduniakan manusia, membuat manusia menjadi pengada di dunia. Karena tubuhnya manusia menjadi bagian dari dunia. Karena tubuhnya, ia mengakui bahwa dirinya terdiri dari unsur-unsur dunia, mengalami nasib yang sama, mengikuti hukum yang sama seperti dunia. Hal ini bisa dipahami mengingat manusia terdiri dari realitas fisik dan material. Dan realitas fisik dan material manusia terwujud dalam dimensi tubuh manusia.
 Gagasan filsuf eksistensialis (Heidegger, Sartre, Marleau-Ponty). Mereka menunjukkan bahwa ketubuhan membuat manusia berada dalam dunia benda dan membuat manusia berpartisipasi dalam pembatasan spasial (ruang). Manusia tertanam dalam suatu situasi spasial tertentu dan harus menempati suatu tempat tertentu atau tak berada di tempat manapun juga. Dia hanya dapat berada dalam tempat tertentu. Keluar dari ruang berarti meninggalkan tubuhnya sendiri, desinkarnasi, berhenti berada di dunia.
 Ketubuhan membuat manusia "ada di dunia". Ketubuhan menentukan posisi tertentu dalam ruang dan ketubuhan mengondisikan manusia sedemikian rupa sehingga ia memiliki hubungan ontis hanya dengan kenyataan yang dekat secara spasial dengannya.
 Dengan kata lain tubuh manusia adalah dimensi dari "ada" manusia yang memungkinkan "aku" manusia berada di dunia. Tubuh manusia adalah "aku" manusia yang disituasikan, diadaptasikan, dan dijelmakan. Tubuh manusia adalah bagian dari "ada" manusia yang secara esensial termasuk dirinya, meskipun diarahkan kepada dunia.
 Pernyataan ini berkaitan dengan fungsi ekonomis dan kepemilikan dari tubuh yang diungkap dengan kata mempunyai atau "to have" dan "avoir" (Gabriel Marcel). Aku ada dengan memiliki tubuh. Bila aku kehilangan tubuh, eksistensiku juga hilang termasuk yang kumiliki.
 Hanya apabila ada hubungan dengan tubuhku dapatlah aku menuntutnya sebagai milikku. Dapat dikatakan orang menguasai dan memiliki dengan dan melalui tubuhnya.
 Kita memandang benda-benda sebagai perpanjangan diri kita dalam bentuk: alat, objek, konsumsi dll. Identifikasi dengan tubuh terjadi juga melalui berbagai perpanjangan tersebut. Misalnya, Naik mobil adalah perpanjangan tubuh. Bila terjadi kecelakaan dikatakan dia menabrak aku.
 Dikatakan demikian karena manusia dapat menyembunyikan dirinya di belakang wajahnya. Manusia dapat memasang topeng dan memainkan peranan yang tidak sebenarnya, yang bukan miliknya.
 Lambang kesempurnaan tubuh manusia adalah posisi vertikalnya. Inilah yang membedakan tubuh manusia dengan tubuh hewan. Posisi vertikal ini menuntut pembentukan tubuh yang sesuai tidak hanya menyangkut setiap bagian tubuh dalam arti fungsional, tetapi juga keseluruhan tubuh dan bagian-bagiannya. Konstruksi tubuh manusia memberikan kemungkinan untuk posisi tegak. Oleh karena itu, hal pertama yang harus dipelajari oleh bayi adalah berdiri dan berjalan. Posisi vertikal dan penyesuaian untuk berdiri tegak adalah suatu tindakan bebas manusia.
 Posisi vertikal adalah ciri khas manusia. Posisi ini merupakan suatu yang hakiki. Posisi tegak merupakan lambang kehidupan, keselamatan, kebangkitan dan kekuatan. Oleh karena itu, posisi vertikal mempunyai pengertian-pengertian yang bersifat simbolis. Di banyak kota dan negara dibangun monumen yang tinggi sebagai simbolisme tersebut.

3 comments:

Unknown said...

tubuhmu tubuhku tubuh mereka.
banyak tubuh bertebaran di lapangan kesempatan.

tubuh-tubuhan itu juga badan-badanan.
badan-badanan itu juga bergerak.
Aku dan tubuh.
Aku membadan dalam tubuh.
Tubuh juga meng-Aku.
Wah, malah bingung aku
membolak-balik tubuh

Anonymous said...

bagus, teruskan bingungnya, ya!

Anonymous said...

"Tubuh manusia merupakan motif utama ambiguitas tetapi serentak pula melambangkan kedalaman dan kesempurnaannya"

cemerlang... superb...
(n.b. salam untuk siti)